Sanur, Bali, Kemendikbudristek — Ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia memiliki sejumlah tantangan dalam rangka meningkatkan daya saing. Terdapat tiga hal utama yang perlu diperhatikan, yaitu bagaimana agar lulusan universitas mampu mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan layak, bagaimana mendorong lebih banyak kesempatan ataupun dukungan finansial terhadap riset di kampus, serta bagaimana melakukan pemerataan terhadap kualitas pendidikan di
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) mengikuti rangkaian kegiatan Mastera yang diselenggarakan oleh Mastera Brunei Darussalam. Rangkaian kegiatan ini meliputi Seminar Antarbangsa Kesusatraan Asia Tenggara (SAKAT) 2024, Penganugerahaan Sastrawan Ke-7 Mastera, Festival Teater Mastera 2024, serta Sidang ke-28 Mastera. Kegiatan ini
Yogyakarta, Kemendikbudristek — Para pakar dari Asia Tenggara yang tergabung dalam Dewan Wali Amanat Southeast Asia Ministers of Education (SEAMEO) Regional Centre for Food and Nutrition (RECFON) memaparkan praktik baik dan pembelajaran pelaksanaan program pemberian makan siang dalam “International Seminar on School Lunch Programmes in Southeast Asia: Best Practices and Lessons”, yang diselenggarakan oleh Universitas
Yogyakarta, Kemendikbudristek – Dalam rangka mendorong kerja sama yang lebih strategis menuju tahun 2025, Regional Manager untuk kawasan Asia Tenggara dari Massey University, Iya Diza, melakukan kunjungan ke Yogyakarta bertemu dengan Rachmat Sriwijaya, Kepala Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan Andi Rahadiyan Wijaya, Manager Operasional Program IISMA. Kunjungan yang dilakukan pada Kamis (26/9) pekan
Ternate, Kemendikbudristek – Di tengah tantangan geografis wilayah Maluku Utara yang terpisah oleh pulau-pulau, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi berkomitmen untuk memastikan seluruh SMK di wilayah ini terlibat aktif dalam Penelusuran Lulusan (tracer study). Dalam kegiatan pendampingan yang digelar di Ternate, Provinsi Maluku Utara
Kairo, Kemendikbudristek — Upaya memperkenalkan serta memasyarakatkan kebudayaan Indonesia di era revolusi industri 4.0 tidak hanya dilakukan di Indonesia, namun juga di kalangan masyarakat global. Hal ini untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami dan mengevaluasi isu-isu yang saling berhubungan pada kehidupan nyata. Merespon tuntutan global pada pengenalan kebudayaan Indonesia, terutama alat musik gamelan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan
Sanur, Bali, Kemendibudristek – Dalam gelaran Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 yang berlangsung selama tiga hari, 1-3 Oktober 2024, di hotel The Meru, Sanur, delegasi yang datang dari 20 negara di Asia, Afrika dan Eropa diberikan kesempatan untuk menyaksikan secara langsung implementasi dari transformasi digital yang dilakukan di Indonesia. Kunjungan dilakukan di empat sekolah:
Denpasar, Kemendikbudristek – Sebanyak 16 sineas muda yang terdiri dari: Rizqullah Ramadhan Pangabean, Muhammad Ananta Syafrizal, Rahmi Salsabila, A. Nurul Ghaliyah Gunawan, Sulhi Azhari, Tutik Rahmawati, Galih Rama, Hafidz Nur Ramdani, Saddam Putra Dewa Rimbawan, Cinta Setia Aisyah, Amar Haikal, Aras Sintiya, Bryan Hadi Kesuma, dan M. Ilham Prajatama hadir di Minikino Film Week 10
Bali, Sanur, Kemendikbudristek – Para delegasi Gateways Study Visit Indonesia 2024 yang berasal dari 20 negara hari ini bertolak menuju negara asal mereka pada Jumat (4/10) dengan membawa segudang pengalaman dan pembelajaran. Secara khusus, apa yang terjadi selama tiga hari di Bali meninggalkan kesan mendalam. Hadir pula delegasi Mesir yang sebelumnya menjadi tuan rumah pertama untuk
Bali, Ubud, Kemendikbudristek – Gateways Lead UNESCO, Mark West, memuji penyelenggaraan kegiatan Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) yang diselenggarakan di Bali pada 1-3 Oktober 2024. Mark menilai tidak hanya metode penyampaian substansi yang berbeda sehingga memastikan partisipasi semua peserta selama tiga hari, akan tetapi ragam budaya dan perhatian pada detail akan setiap unsur yang disajikan

