Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia
Tangerang Selatan, Kemendikbudristek
– Transformasi digital bagi dosen di perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Transformasi digital ini bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga tentang perubahan paradigma dalam pendekatan pengajaran dan pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan, pemahaman, dan prestasi mahasiswa.Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu mitra aktif SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), memiliki prioritas untuk membuka program studi (prodi) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang disebut Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) dalam waktu dekat.
Berkolaborasi dengan SEAMOLEC, UNY melengkapi kompetensi program transformasi digital untuk para dosennya. Sebanyak 345 dosen dari 8 fakultas UNY dibekali dengan konsep PJJ dan berbagai kompetensi yang dibutuhkan untuk implementasi PSDKU. Pelatihan dilaksanakan dalam 6 gelombang terpisah yang berlangsung pada tanggal 1 s.d 31 Mei 2024.
Menindaklanjuti kebutuhan UNY, SEAMOLEC merancang Program Pelatihan Pengembangan Konten dan Tata Kelola dalam Learning Management System (LMS). Pelatihan ini berfokus pada kompetensi pemanfaatan platform LMS dalam pembelajaran bauran yang meliputi pengembangan desain dan konten pembelajaran, serta pemanfaatannya dalam LMS.
Direktur SEAMOLEC, Wahyudi, mengatakan bahwasanya upaya yang dilakukan SEAMOLEC bersama mitranya saat ini tak lepas dari prioritas utamanya mendukung Merdeka Belajar sebagai kebijakan pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek.
“Termasuk di dalamnya memberikan layanan konsultasi di bidang PJJ pada level pendidikan tinggi, seperti yang dilakukan dengan UNY ini,” ungkapnya pada kesempatan terpisah, (13/5).
Direktur Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNY, Lia Yuliana menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. “Dosen UNY dapat lebih menyiapkan diri dalam melakukan pembelajaran secara daring yang tentunya lebih berkualitas bagi para mahasiswa,” ucap Lia.
Salah satu peserta pelatihan gelombang 1, Purwanto, dosen prodi Kelistrikan dari Fakultas Teknik UNY, turut berbagi kisah saat menjalani pelatihan. “Materi pelatihan yang disampaikan oleh para instruktur dirasakan memberi pemahaman yang lebih menyeluruh tentang penyiapan konten dan desain untuk materi pembelajaran,” jelasnya.
Purwanto juga berharap sekiranya ada tindak lanjut pelatihan. “Topik lanjutan dapat meliputi pengembangan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) bagi dosen,” pungkas Purwanto.
Hal ini menegaskan komitmen SEAMOLEC dalam mendukung perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia, dengan UNY sebagai salah satu mitra utamanya. Dengan demikian, transformasi digital ini bukan hanya menjadi langkah menuju inovasi pembelajaran, tetapi juga perwujudan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital ini. (Community Partnership, Marketing, dan Publikasi SEAMEO SEAMOLEC / Editor: Andrew Fangidae, Stephanie, Denty A., Seno Hartono)